Home Lingkungan Padamkan Karhutla di Rupat, SRL Kembali Turunkan Enam Unit Mesin

Padamkan Karhutla di Rupat, SRL Kembali Turunkan Enam Unit Mesin

119
0

RUPAT, Tribunriau- Sebanyak 6 unit mesin pemadam api kembali diturunkan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) untuk membantu masyarakat memadamkan kebakaran lahan (Karhutla) di Jalan Sekda RT 06 RW 02, Kelurahan Pergam Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Humas PT SRL, Torus kepada awak media ini mengatakan pihaknya sudah berjibaku memadamkan api sejak tanggal 11/3 kemarin.

“Anggota berjibaku untuk memadamkan api mulai tanggal 11 hingga 16/03, api memang sudah mengecil,” kata Torus.

Adapun alat yang diturunkan, jelas Torus, diantaranya 6 unit mesin pemadam, 97 roll selang, 38 damkar SRL,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Rupat, AKP Syadina Ali, SH ketika dimintai keterangan terkait terbakarnya lahan warga tersebut mengatakan salah satu penyebab terjadinya kebakaran di Rupat ialah cuaca yang ekstrem.

“Pertama dari cuaca yang ekstrem, tidak turun hujan yang mengakibatkan gambut dan pohon tumbuhan kering sehingga tidak ada air, jadi ketika ada kelalaian manusia ataupun ada unsur kesengajaan manusia maka cepat sekali timbulnya api, kelalaiannya seperti ketika manusia mencari ikan, mencari madu lebah, terus lupa rokoknya dilempar ke belakang, dalam waktu satu jam saja bisa jadi api karena tanah gambut, rumput kering terus ketika ditiup angin hiduplah apinya, begitu juga pencari madu lebah menggunakan api, percikan apinya terbang kemana-mana tertiup angin, satu jam dua jam ditinggalkan tertiup angin menjadi bara api, satu hari kemudian baru ketahuan sudah luas ternyata,” ujar Kapolsek.

“Himbauan kami kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika musim kemarau, jangan bermain-main dengan api atau yang sifatnya menimbulkan api, kita tarik dari kejadian sekarang yaitu sejak hari sabtu semalam kejadian yang di jalan Sekda Tanjung Kepau, yaitu satu hamparan di kelurahan Pergam sekitar lebih kurang 7 hektare terbakar, ini timbulnya sudah besar baru diketahui, jadi tidak sempat kita mengetahui asal api dari mana,” tambah Syadina Ali.

Kemudian, lanjut Kapolsek, pihaknya tengah mencoba melakukan penyelidikan, namun belum bisa diketahui dari mana asal api. “Untuk tersangka belum ada, namun tetap kita lakukan penyelidikan tersangka, saksipun sekarang masih dicari, untuk pemilik lahan cukup banyak karna cukup luas yang terbakar, namun kita akan tetap lakukan pemanggilan untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan supaya mereka sambil kita himbau sambil kita mencari siapa pelaku sebenarnya dari pembakaran lahan ini, bersyukur api sudah mulai mengecil,” jelas Kapolsek.

Untuk membantu memadamkan api, dikerahkan 8 orang anggota TNI, 10 orang anggota Polri, BPBD 6 orang, MPA 10 orang, Damkar kecamatan 6 orang dan Damkar SRL 38 orang, serta 1 unit mesin pemadam kecamatan.

“Sekali lagi kami selaku penegak hukum menghimbau kepada masyarakat Rupat agar selalu berhati-hati ketika cuaca panas atau dalam musim kemarau untuk melakukan kegiatan mencari rejeki terutama di bidang yang bersinggungan dengan api yaitu pencari madu lebah, atau sedang mencari ikan, menebas membersihkan rumput agar berhati hati dengan rokoknya, kemudian jangan membakar lahan dengan sengaja karena akan mengakibatkan kebakaran,” imbau Kapolsek.

Terkait yang diamankan di Tanjung Kapal beberapa waktu yang lalu, yaitu seorang pencari madu, pihak Kepolisian telah menetapkan sebagai tersangka, karena diduga telah terbukti mencari madu dengan membakar.

“Namun untuk pemberkasan dan penyidikan berada di Polres Bengkalis,” tukasnya.

Ketua RT 06 RW 02 Kelurahan Pergam, Ali Zamar juga mengatakan kebakaran terjadi di jalan sekda lahan milik masyarakat sudah dari sore kemaren, ia juga mengatakan sudah pernah menghimbau pada masyarakat pemilik lahan kosong agar lahannya dibersihkan atau diberi tanaman agar terhindar dari kebakaran seperti ini, namun belum diindahkan.

Lurah Pergam Hariadi, S.Sos, M.Si ketika ditanya terkait masalah kebakaran ini mengatakan bahwa himbauan atau sosialisasi termasuk penegasan pelarangan dengan cara memasang spanduk itu sudah pernah dilakukan setiap kali momen-momen pertemuan pertemuan rapat resmi.

“Rapat dengan masyarakat di acara Israj Mi’raj pun selalu kita singgungkan masalah ini, tapi memang terkadang kami menganalisis kebakaran terjadi karena ada unsur kesengajaan, sebagai contoh baru dalam seminggu ini, kebakaran terjadi dari dalam, mungkin kebun sawit orang, karena terbakar dari dalam bukan dari pinggir jalan, jika ada yang tidak sengaja pengendara yang lewat melemparkan puntung rokoknya,” pungkas Lurah.

“Himbauan saya kepada masyarakat Rupat, kami mengharapkan sekali, karena kalau kejadian kebakaran seperti ini bukan satu pihak masyarakat saja yang dirugikan tapi banyak pihak, dari TNI, Polri dan instansi terkait, tugas wajib pemadam api ini, jadi kami berharap sekali jangan sampai ada nanti jadi tersangka, karena kita tidak mau seperti ini, dan jangan membuang puntung rokok sembarangan,” pintanya.

Lurah juga mengucapkan terimakasih kepada pihak PT SRL, mungkin kalau tanpa ada bantuan personel dari PT SRL ini, mungkin kami rasa kebakaran yang di Parit Balam kemaren tidak akan padam dalam seminggu ini, bisa berbulan-bulan, karena pada saat itu 9 unit mesin diturunkan, untuk personel tenaga bantu kami libatkan MPA, kami dan anggota yang lain membantu PT SR, ,jadi kepada PT SRL kami mengucapkan terimakasih banyak sekali, terkadang lebih duluan mereka yang memadamkan api menjelang kita bersiap siap mereka sudah sampai,” ungkap lurah Pergam .

Penulis: Johanes Mangunsong
Editor: Iskandar Zulkarnain